Senin, 20 Desember 2010

Kegunaan tes formatif dan subjektif dlm kegiatan belajar mengajar

Diposting oleh Ririe di 01.18

BAB I
PENDAHULUAN

Penulisan bentuk tes merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan ulangan harian, ujian semesteran, ujian sekolah dan lainnya. Setiap butir tes yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator tes yang sudah disusun di dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan tes bentuk objektif dan kaidah penulisan soal uraian. 
            Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi jika dibandingkan dengan alat yang lain karena tes bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Sukarsimi, rikunto. 2006:33). Ditinjau dari segi kegunaan tes untuk mengukur kemampuan siswa, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3 macam tes yaitu : tes formatif, tes diagnostik, tes sumatif. 
            Penggunaan bentuk tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku / kompetensi yang akan diukur.
Ada kompetensi yang lebih tepat diukur / ditanyakan dengan mempergunakan tes tertulis dalam bentuk tes objektif. Ada pula kompetensi yang lebih  tepat diukur dengan mempergunakan tes perbuatan / praktik. 
            Dengan demikian tidak semua perilaku harus dinyatakan dengan bentuk tes uraian atau objektif mengingat setiap bentuk tes, masing-masing memiliki keunggulan dan juga memiliki kelemahan. 
            Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat, untuk memperoleh berbagai informasi ketercapaian kompetensi peserta didik (Mimin, 2006:16).  Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru. Informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator- indokator dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik  dalam   pencapaian   kompetensi   dasar,  melaksanakan   program  remedial  serta mengevaluasi kompetensi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. 
            Menyusun tes sumatif semester ganjil melalui rapat kerja MGMP harus mencerminkan bahan pembelajaran semester ganjil yang terdiri dari beberapa standar kompetensi, kompetensi dasar dan beberpa indikator dalam setiap kompetensi dasar. Menyusun tes disesuaikan dengan tuntutan indikator yang ada karena tiap indikator minimal harus ada satu tes untuk mengetahui ketuntasan pembelajaran. 
            Apabila tes yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan siswa. Untuk dapat menyusun tes yang memenuhi persyaratan cukup sulit karena menyusun tes memerlukan pengetahuan, ketrampilan serta ketelitian yang cukup tinggi. 
            Rakajoni dalam bukunya Etty mengatakan secara makro tugas guru berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia yang pada akhirnya akan paling menentukan kelestarian dan kejayaan kehidupan bangsa (Etty, 1998:26).
Pada dasarnya tugas guru mendidik mengajar, melatih serta mengevaluasi siswa, agar peserta didik dapat menjadi manusia yang dapat melaksanakan kehidupan selaras dengan kodratnya sebagai manusia.  Berkaitan dengan tugas guru didalam mengevaluasi siswa maka guru hendaknya memiliki ketrampilan membuat tes. Kegunaan tes adalah untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapat proses pembelajaran. Dengan demikian guru memiliki kewajiban untuk membuat tes. Hanya guru bersangkutan yang tahu tentang kemajuan akademik siswa melalui hasil tes. Menyusun tes untuk mengetahui tingkat kemampuan   akademik  pada  semester  ganjil guna mempersiapkanpembelajaran  di semester berikutnya. 
           
BAB II
PEMBAHASAN

Pada buku psychological Testing, Anastari, ( 1982:22 ) menyatakan tes merupakan pengukuran yang obyektif dan standard. Cronbach menambahkan bahwa tes adalah prosedur yang sitematis guna mengopservasi dan member deskripsi sejumlah atau lebih ciri seseorang dengan bantuan skala numeric atau suatu system kategoris. Ditinjau dari segi kegunaan tes untuk mengukur kemampuan siswa,  dapat dibedakan menjadi 2 macam tes yaitu : tes formatif dan tes sumatif. 

A. Tes Formatif
           
Tes formatif (formative test) juga disebut sebagai tes pembinaan, adalah tes yang diselenggarakan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, diselenggarakan secara periodik, isinya mencakup semua unit pengajaran yang telah diajarkan.
Tes yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan / topik. Dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan program pembelajaran serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik.
Dengan kata lain tes formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat.
Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.
Menurut McDonald (2007) dalam buku The Nurse Educator’s Guide to Assessing Learning Outcomes menyatakan bahwa “Formative evaluation is diagnostic evaluation; it identifies students' strengths and weaknesses to provide feedback for improvement of teaching and learning. Formative evaluation also involves judgments about the quality of instruction and assessment as they occur” ( Evaluasi formatif adalah diagnostik evaluasi; yaitu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa untuk memberikan umpan balik guna peningkatan pengajaran dan pembelajaran. Evaluasi Formatif  juga  melibatkan  penilaian  mengenai  kualitas pengajaran dan penilaian yang terjadi ).
Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai.
            Menurut Zamroni (2008) dalam buku Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran menjelaskan bahwa tes formatif adalah tes yang dilaksanakan ketika program pendidikan sedang berjalan.
            Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya tes formatif adalah tes yang dilakukan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar atau setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/ topik agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai.


Fungsi Tes Formatif
  1.  Fungsi utama dari tes formatif adalah untuk mengetahui keberasilan dan kegagalan proses belajar mengajar, dengan demikian dapat dipakai untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.
  2. Fungsi tes formatif adalah untuk mengetahui masalah dan hambatan kegiatan belajar mengajar termasuk metode belajar dan pembelajaran yang digunakan guru, kelemahan dan kelebihan seorang siswa.

Kegunaan Tes Formatif dalam Kegiatan Belajar Mengajar
1. Manfaat bagi siswa
  1. Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh.
  2. Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui bahwa tes yang dikerjakan sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan, maka siswa merasa mendapat “anggukan kepala” dari guru, dan ini merupakan suatu tanda bahwa apa yang sudah dimiliki merupakan pengetahuan yang benar. Dengan demikian maka pengetahuan itu akan bertambah membekas diingatan. Disamping itu tanda keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar motivasi siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang sudah baik itu atau memperoleh lebih baik itu.
  3. Usaha perbaikan. Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh setelah melakukan tes siswa mengetahui kelemahan-kelemahannya. Sehingga siswa mengetahui bab mana yang dirasa belum dikuasainya. Dengan demikian ada motivasi untuk meningkatkan penguasaan.
  4. Sebagai diagnosa. Bahwa pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa merupakan serangkaian pengetahuan dan ketrampilan. Dengan mengetahui hasil tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.

2. Manfaat bagi guru
a.       Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pula apakah guru itu harus menggantikan cara menerangkan (strategi mengajar) atau tetap dapat menggunakan cara (strategi) yang lama.
b.      Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai kebetulan merupakan bahan prasyarat bagi bagian pelajaran yang lain, maka bagian itu harus diterangkan lagi, dan barangkali memerlukan cara atau media lain untuk memperjelas. Apabila bahan ini tidak diulangi, maka akan mengganggu kelancaran pemberian bahan pelajaran selanjutnya, dan siswa akan semakin tidak dapat menguasainya.
c.       Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.

3. Manfaat bagi program
a) Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.
b) Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.
c) Apakah diperlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai.
d) Apakah metode, pendekatan dan evaluasi yang digunakan sudah tepat.

Sebagai solusi bantuan yang bisa dikembangkan oleh para pengajar agar tingkat penguasaan mereka semakin baik antara lain dengan:
1.            Memberikan pengajaran remedial, yaitu: memberi proses pembelajaran yang banyak menggunakan konsep-konsep yang sederhana yang dibarengi dengan contoh-contoh yang nyata dan operasional.
2.            Mengadakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teman sebaya. Siswa yang mendapatkan skor yang tinggi diberi tugas untuk memberikan penjelasan kepada teman-temannya yang mendapatkan skor yang rendah. Biasanya penjelasan yang diberikan temannya sendiri mudah dipahami daripada penjelasan yang diberikan oleh pengajar. Ini disebabkan oleh adanya keakraban antara teman.
Satu hal yang penting yang perlu diperhatikan para pengajar pada pelaksanaan tes formatif adalah pemberian umpan balik (feed back) yang cepat. Umpan balik akan meningkatkan motivasi belajar mereka.

B. Tes Sumatif
           
Tes Sumatif (summative test) dilakukan jika seluruh materi pelajaran telah selesai, biasanya dilakukan pada akhir tahun (akhir pengajaran) yang dimaksudkan untuk memberikan nilai yang dijadikan dasar menentukan kelulusan.
Pola tes sumatif ini dilakukan apabila guru bermaksud untuk mengetahui tahap perkembangan terakhir dari siswanya. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan atau belum. Hasil penilaian sumatif adalah untuk menentukan nilai (angka) berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka hasil ujian akhir semester atau ujian nasional. Hasil penilaian sumatif juga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan (Arifin, 2009).
Menurut McDonald (2007) dalam buku The Nurse Educator’s Guide to Assessing Learning Outcomes menyatakan bahwa “The focus of summative evaluation is to describe the quality of student achievement after an instructional process is completed. A summative evaluation is given at the conclusion of a unit or a course of instruction and it focuses on determining whether learning has occurred and if the desired outcomes have been achieved. Summative evaluation provides a summary of student achievement and is used to determine students' grades and their progress in an educational” program ( Fokus evaluasi sumatif adalah untuk menggambarkan kualitas prestasi siswa setelah proses pembelajaran selesai. Evaluasi sumatif diberikan pada akhir unit atau kursus pengajaran dan menentukan apakah berfokus pada pembelajaran terjadi dan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai. Evaluasi sumatif menyediakan ringkasan prestasi siswa yang digunakan untuk menentukan nilai siswa dan kemajuan mereka dalam program pendidikan ).
Pelaksanaan kegiatan tes subsumatif ini dilakukan pada perempat semester atau caturwulan dan pada pertengahan semester(caturwulan) yang lazim kita ssebagai mindsemester. Tes sumatif ialah penentuan kenaikan kelas bagi setiap siswa. Tes sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan), setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata pelajaran tertentu selama satu perode waktu tertentu pula.adapun fungsi dari penilaian ini adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau mata pelajaran selama satu semester atau caturwulan.
Fungsi tes sumatif
  1. Untuk menentukan nilai siswa,
  2. Keterangan tentang keterampilan dan kecakapan,
  3. Keberhasilan belajar siswa,
  4. Titik tolak pelajaran berikutnya,
  5. Indicator prestasi siswa dalam kelompoknya.
6.      Untuk mengukur pencapaian program, fungsi evaluasi sumatif dalam evaluasi program pembelajaran dimaksudkan sebagai sarana untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu di dalam kelompoknya. Mengingat bahwa obyek sasaran dan waktu  pelaksanaan  berbeda  antara  evaluasi   formatif  dan   sumatif  maka  lingkup saran yang dievaluasi juga berbeda.

Kegunaan Tes Sumatif dalam Kegiatan Belajar Mengajar
1. Untuk menentukan nilai
Nilai dalam tes sumatif digunakan sebagai acuan dalam menentukan perbandingan siswa dan kedudukan siswa dalam kelas. Sehingga dalam nilai tersebut dapat diketahui prestasi belajar siswa-siswa dalam kelas.

2. Berfungsi sebagai tes prediksi
Tes ini untuk menentukan seorang anak sudah menguasai bahan pelajaran yang sudah diberikan, sehingga siswa mampu melanjutkan program selanjutnya ataukah siswa harus mengulang / mempelajari lagi bahan pelajaran tersebut.

3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa, sehingga akan berguna bagi :
a.       Orang tua siswa
b.      Pihak bimbingan / penyuluhan di sekolah.
c.       Pihak lain, misalnya siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain / akan melanjutkan belajar / memasuki lapangan kerja.

BAB III
KESIMPULAN
Tes formatif adalah tes yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir program satuan pengajaran. Memonitor kemajuan siswa selama proses pembelajaran bertujuan untuk mengarahkan siswa/peserta didik pada jalur yang membawa hasil-hasil belajar yang maksimal. Memonitoring dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus
Dari arti kata “Form” yang merupakan dasar dari istilah “Formatif” maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu.
Kegunaan Tes Formatif Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Bagi siswa
  1. Untuk mengetahui apakah siswa sudah mengetahui bahan program secara menyeluruh.
  2. Penguat (reinforcement) bagi siswa.
  3. Usaha perbaikan
  4. Sebagai diagnosis
Bagi guru
  1. Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa. Sehingga menentukan bagi guru dalam mengubah atau tetap dalam menggunakan strategi mengajar.
  2. Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
  3. Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.

Tes sumatif adalah tes yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan), setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata pelajaran tertentu selama satu perode waktu tertentu. dilakukan pada perempat semester atau caturwulan dan pada pertengahan semester (caturwulan) yang lazim kita ketahui sebagai midsemester. Tes sumatif ialah penentuan kenaikan kelas bagi setiap siswa, fungsi dari penilaian ini adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau mata pelajaran selama satu semester atau caturwulan.
Kegunaan Tes Sumatif dalam Kegiatan Belajar Mengajar
1. Untuk menentukan nilai
Nilai dalam tes sumatif digunakan sebagai acuan dalam menentukan perbandingan siswa dan kedudukan siswa dalam kelas. Sehingga dalam nilai tersebut dapat diketahui prestasi belajar siswa-siswa dalam kelas.

2. Berfungsi sebagai tes prediksi
Tes ini untuk menentukan seorang anak sudah menguasai bahan pelajaran yang sudah diberikan, sehingga siswa mampu melanjutkan program selanjutnya ataukah siswa harus mengulang / mempelajari lagi bahan pelajaran tersebut.

3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa, sehingga akan berguna bagi :
a.       Orang tua siswa
b.      Pihak bimbingan / penyuluhan di sekolah.
c.       Pihak lain, misalnya siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain / akan melanjutkan belajar / memasuki lapangan kerja.

Daftar Pustaka

kunandar.2007.”Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru”, PT Raja Grafindo Persada:Jakarta
Sudjana,nana,1989.”Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar”, PT Remaja Rosdakarya:Bandung

0 komentar on "Kegunaan tes formatif dan subjektif dlm kegiatan belajar mengajar"

Posting Komentar

 

Kumpulan Makalah RiRi Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal